Harga Sembako – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengingatkan pemerintah, serta beragam pihak, tentang tanda-tanda mulai ramainya makelar (broker) ayam potong di pasar yang mengakibatkan kenaikan harga komoditas itu tidak teratasi.
Komisioner KPPU Sukarmi, sesudah diskusi tertutup dengan entrepreneur perunggasan di Jakarta, Senin (23/6/2014) , menyampaikan ada tanda-tanda beberapa makelar ini mengakibatkan harga ayam potong per kg naik jadi Rp35 – 40 ribu, dari mulanya di kisaran Rp28 ribu.
” Perusahaan perunggasan juga mengatakan broker begitu seenaknya menambah harga di pasar. Aku saksikan dari harga di sekitaran Rp20 beberapa ribu, saat ini telah bertambah Rp35 ribu sampai Rp40 ribu, ” kata dia.
KPPU pada Senin ini lakukan diskusi terbatas dengan unsur pimpinan Charoen Pokphan Indonesia, Japfa Comfeed Indonesia, Malindo Feedmill, serta Sierad Produce, serta tertutup untuk media.
Menurut Sukarmi, beberapa makelar ini mulai bermunculan di sentra-sentra komoditas pangan, di Jakarta, berkaitan dengan naiknya keinginan pasar mendekati Ramadhan.
Berdasar pada laporan entrepreneur, kata Sukarmi, makelar ini tak berupa tubuh usaha yang tercatat, tetapi individu. Hal semacam itu juga, kata Sukarmi, yang bikin pemerintah sering kesusahan dalam memberantas makelar itu.
” Kementerian Perdagangan juga kelihatannya susah menindak individu ini. Bila berupa tubuh hukum kan gampang. Bisa segera dicabut atau ditindak, ” katanya, diambil laman Pada.
Sukarmi mengatakan pihaknya temukan banyak makelar ayam potong ini, di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat serta Pasar Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Rantai disitribusi supply ayam potong, menurut Sukarmi, yaitu peternak kecil, lalu industri, yang segera ke broker besar, broker kecil, pengepul, lapak, pedagang kecil atau segera ke customer.
Panjangnya rantai distribusi itu juga, kata Sukarmi, yang bikin har ayam potong meroket. Pada penjualan tingkat peternak kecil, ayam potong cuma seharga Rp12 ribu per kg. Tetapi, lantaran, ada makelar di pasar, harga ayam potong per kg bisa naik jadi Rp35 ribu sampai Rp40 ribu waktu transaksi pedagang kecil ke customer.
” Di lokasi-lokasi, mereka susah ditindak. Mereka (makelar) membawa parang serta meneror, hingga industri juga takut, ” tutur dia.
Sukarmi menyampaikan, KPPU bakal mengundang Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator bagian Perekonomian, serta kelompok peternak kecil pada minggu ini untuk mengulas permasalahan makelar, serta bikin referensi penindakan.
Sukarmi menguatkan tanda-tanda temuan kenaikan harga ayam potong, sesudah Charoen Pokphan Indonesia, Japfa Comfeed Indonesia, Malindo Feedmill, serta Sierad Produce, juga temukan tanda-tanda sama.